Sasando adalah alat musik tradisional yang berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sasando merupakan alat musik berdawai tanpa mempunyai chord.
Sasando memiliki bentuk yang sangat khas. Bagian utamanya adalah bilah bambu yang menjadi frame alat musik ini. Bilah bambu ini dikelilingi senar yang ditarik dari atas ke bawah. Bilah ini kemudian dibingkai dalam daun lontar. Sasando dapat memiliki 28 atau 56 senar.
Sasando dimainkan dengan dua tangan menjangkau senar melalui bagian depannya yang terbuka. Pemain Sasando kemudian memetik senar-senarnya dengan jarinya, mirip dengan cara memainkan harpa atau kecapi.
Panjang dawai yang berbeda membuat dentingan dawainya menghasilkan bunyi yang unik. Dibutuhkan latihan yang tekun untuk dapat menguasai alat musik ini.
Sasando kerap dimainkan untuk mengiringi nyanyian, syair dan tarian tradisional. Tak hanya itu, alat musik tradisonal ini juga kerap dipakai untuk menghibur keluarga yang berduka.
Permainan alat musik Sasando selain ditampilkan dalam bentuk orkestra juga pertunjukan solo. Suaranya yang merdu dan indah membuat banyak orang tertarik akan musik tradisional yang satu ini. Harmonisasi musik Sasando tidak hanya dikenal masyarakat lokal, namun dikenal baik di dalam negeri hingga mancanegara.
Untuk melestarikan tradisi bermusik khas ini, Yayasan Rumah Impian Indonesia cabang Kupang memiliki Sanggar Sasando Rumah Impian, yang dimulai sejak tahun 2021. Di sanggar ini anak-anak jalanan dampingan Yayasan Rumah Impian Indonesia cabang Kupang, dilatih untuk memainkan alat musik yang unik ini.
Saksikan Permainan Sasando anak-anak Yayasan Rumah Impian Indonesia cabang Kupang di link ini