Pentingnya Forum Anak Bagi Hak Partisipasi Anak

forum anak

Anak-anak memiliki pandangan, wawasan, dan gagasan yang unik yang pantas didengar dan dihormati. Mengakui dan menghormati hak anak untuk berpartisipasi dalam keputusan yang memengaruhi hidup mereka bukan hanya hak asasi manusia yang mendasar, tetapi juga jalan menuju masyarakat yang lebih inklusif dan adil. Salah satu cara yang kuat untuk mempromosikan partisipasi anak adalah dengan mendirikan forum di mana anak-anak dapat berpartisipasi aktif dalam diskusi tentang hak mereka. Dalam artikel ini, saya mengajak untuk melihat signifikansi partisipasi anak dan bagaimana mendirikan forum semacam itu adalah langkah penting dalam memastikan suara anak-anak tidak hanya didengar, tetapi juga dihargai dan ditanggapi.

Pentingnya Partisipasi Anak

Partisipasi anak adalah aspek integral dari hak anak, seperti yang tercantum dalam konvensi internasional seperti Konvensi Hak Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (CRC). Berikut beberapa alasan kuat mengapa partisipasi anak penting:

  1. Membangun Rasa Kepemilikan: Ketika anak-anak berpartisipasi aktif dalam diskusi tentang hak mereka, mereka merasa memiliki hidup mereka dan keputusan yang memengaruhi mereka. Ini memupuk identitas diri yang positif dan harga diri.
  1. Mempromosikan Berpikir Kritis: Partisipasi mendorong anak-anak untuk berpikir kritis, menganalisis situasi, dan membuat keputusan yang berdasarkan informasi. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan hidup penting dan menjadi warga yang bertanggung jawab.
  1. Menjamin Inklusivitas: Anak-anak sering mengalami diskriminasi atau pengecualian karena usia mereka. Partisipasi anak memastikan pandangan mereka yang unik dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan, menghasilkan hasil yang lebih inklusif dan adil.
  1. Membangun Empati dan Hormat: Ketika anak-anak terlibat dalam diskusi dengan teman sebaya dan orang dewasa, mereka belajar berempati dengan pandangan orang lain dan menghormati pendapat yang beragam. Ini dapat mengurangi konflik dan meningkatkan hubungan.
  1. Mendorong Perubahan Positif : Anak-anak bukan hanya masa depan; mereka adalah masa kini. Wawasan dan gagasan mereka dapat mendorong perubahan positif dalam komunitas mereka, sekolah, dan keluarga mereka.

Mendirikan Forum untuk Partisipasi Anak

Menciptakan forum di mana anak-anak dapat berpartisipasi aktif dalam diskusi tentang hak mereka adalah cara konkret dan efektif untuk mempromosikan partisipasi anak. Hal ini penting karena:

  1. Lingkungan Aman dan Mendukung: Forum memberikan ruang yang aman dan mendukung bagi anak-anak untuk menyatakan pemikiran dan kekhawatiran mereka tanpa takut akan penilaian atau tindakan balasan. Lingkungan ini mendorong dialog terbuka dan jujur.
  1. Mendorong Kolaborasi: Forum mendorong kolaborasi antara anak-anak dan antara anak-anak dan orang dewasa. Dengan bekerja sama, mereka dapat mengidentifikasi masalah, mengusulkan solusi, dan memperjuangkan perubahan bersama.
  1. Peluang Belajar: Forum menawarkan peluang belajar berharga. Anak-anak dapat belajar tentang hak mereka, pentingnya komunikasi yang saling menghormati, dan cara terlibat dalam diskusi yang konstruktif.
  1. Pengaruh Kebijakan: Ketika anak-anak berpartisipasi dalam diskusi tentang hak mereka, masukan mereka dapat langsung memengaruhi kebijakan dan keputusan yang memengaruhi mereka. Hal ini memastikan bahwa kebutuhan dan kepentingan mereka diprioritaskan.
  1. Meningkatkan Kesadaran: Forum meningkatkan kesadaran tentang hak anak di antara anak-anak sendiri, serta di antara orang tua, guru, pembuat kebijakan, dan masyarakat umum. Kesadaran yang meningkat ini dapat mengarah pada lebih baiknya kepatuhan terhadap prinsip hak anak.

Forum Anak Yayasan Rumah Impian Indonesia

Partisipasi anak bukanlah kemewahan tetapi hak asasi yang harus dijaga dan dipromosikan. Mendirikan forum di mana anak-anak dapat berpartisipasi aktif dalam diskusi tentang hak mereka adalah cara yang kuat untuk mencapai hal ini. Ketika kita mendengarkan anak-anak, menghormati pendapat mereka, dan melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan, kita tidak hanya menghormati hak mereka tetapi juga membina individu yang bertanggung jawab, berempati, dan berdaya yang akan membentuk masa depan yang lebih cerah untuk semua.

Sebagai orang dewasa, tanggung jawab kita adalah menciptakan ruang-ruang ini bagi anak-anak, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan bertindak atas rekomendasi mereka. Dengan melakukan hal ini, kita tidak hanya mempromosikan partisipasi anak tetapi juga membuka jalan menuju masyarakat yang lebih adil dan inklusif di mana suara setiap anak dihargai dan didengar.

Sebagai wujud tanggung jawab itu, Yayasan Rumah Impian Indonesia mendirikan Forum Anak Rumah Impian. Forum Anak Rumah Impian mengadakan kegiatan rutin dengan anak-anak dampingan Yayasan Rumah Impian Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada akhir Agustus 2023, Forum Anak Yayasan Rumah Impian bertemu di Rusunawa Jogoyudan Kelurahan Gowongan Kecamatan Jetis Kota Yogyakarta. Tempat pertemuan difasilitasi oleh pihak RW 12 Jogoyudan.

Dalam pertemuan tersebut hadir 16 anak dari 5 wilayah dampingan Yayasan Rumah Impian Indonesia. Anak-anak ini datang dari Tukangan, Sidomulyo, Tlukan, Wonocatur dan Jogoyudan. Lima dampingan ini memiliki karateristik lingkungan yang berbeda, sehingga sangat berpengaruh terhadap permasalahan anak dalam lingkungan masyarakat.

Anak-anak Sidomulyo tinggal di pemukiman padat dekat aliran Sungai Winongo sementara anak-anak Tukangan hidup di pemukiman padat penduduk di dekat rel kereta api Lempuyangan. Tlukan adalah sebuah kampung kecil yang diapit rel kereta api Stasiun Maguwoharjo dan Bandara Adisucipto. Anak-anak Wonocatur adalah anak-anak dari komunitas pemulung, dan anak-anak Jogoyudan adalah anak-anak urban yang tinggal di Rumah Susun Jogoyudan, tidak jauh dari Jalan Malioboro.

Tujuan dari pertemuan kali ini adalah memberikan pemahaman kepada anak mengenai 4 hak dasar anak. Diskusi yang seru terjadi mengenai hak apakah yang sudah mereka dapatkan, dan apa yang akan mereka lakukan jika hak mereka tidak terpenuhi.

Ketika fasilitator mengajukan pertanyaan-pertanyaan, semua anak antusias menjawab. Anak-anak juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis dan ditanggapi dengan kritis oleh anak-anak yang lain. Pertanyaan yang banyak diajukan adalah seputar wujud penerapan hak-hak dasar anak di dalam kehidupan sehari-hari, dan hubungan mereka dengan orang tua dalam hal penerapan hak-hak dasar tersebut.

Ketika ditanyakan apa yang bisa mereka lakukan apabila ada hak yang belum terpenuhi, beberapa anak merespon bahwa mereka perlu untuk meminta hak tersebut, tetapi harus melihat kemampuan orangtua juga. Anak-anak mencoba untuk menyuarakan aspirasi mereka tetapi masih memperhatikan kondisi dan situasi orangtua.

Seorang anak bernama Intan, contohnya. Intan menyampaikan pandangan yang menarik ketika menjawab pertanyaan ‘apabila hakmu tidak terpenuhi apa yang akan kamu lakukan.’ Ia menjawab bahwa ia menerima dan tetap menjadi anak yang baik, yang beribadah dan memaafkan kedua orangtua. Akan tetapi apabila orang tuanya melewati batas, ia akan melaporkan hal itu ke pihak yang berwajib, dan berbagi cerita dengan orang yang bisa dipercaya.

Sebuah diskusi terjadi di antara anak-anak ketika ditanyakan “hak apa saja yang belum didapatkan.” Seorang anak bernama Mei mengatakan bahwa ia meminta untuk diperbolehkan mengendarai sepeda motor, namun haknya itu tidak terpenuhi. Pernyataan Mei dibantah oleh Rafid. Rafid dengan menanyakan usia Mei serta menjelaskan peraturan lalu lintas tentang batas usia minimal mengendarai kendaraan bermotor. Rafid menunjukkan bahwa permintaan Mei itu berbeda dengan haknya.

Forum ini diawali dengan memberikan pre-test kepada anak-anak untuk melihat seperti apakah pemahaman mereka mengenai hak dasar anak. Kemudian setelah diskusi, anak-anak diberikan post-test untuk melihat bagaimana diskusi memberikan perubahan dalam pemahaman mereka. Dari hasil kedua tes tersebut, terlihat bahwa sebelum diskusi anak-anak masih memiliki pemahaman yang samar tentang hak dasar anak. Keadaan itu berubah setelah terjadi diskusi di dalam forum.

Melihat bagaimana antusiasme anak-anak dan hasil dari diskusi dalam forum, bisa disimpulkan bahwa forum anak adalah wadah yang efektif untuk mendorong partisipasi anak dalam memahami hak-hak dasarnya. Forum ini juga bermanfaat untuk membina anak-anak menjadi individu yang bertanggung jawab, berempati, dan berdaya yang akan membentuk masa depan yang lebih cerah.

Anak-anak bukan hanya masa depan, mereka adalah keberadaan yang relevan hari ini. Dalam upaya membangun dunia yang lebih adil dan inklusif, mari bersatu dalam memberikan anak-anak hak untuk berbicara, mendengar, dan bertindak. Dengan mendirikan forum seperti Forum Anak Yayasan Rumah Impian Indonesia, kita merajut harapan, membuka peluang, dan membimbing anak-anak menjadi pemimpin masa depan yang peduli dan bertanggung jawab. Bersama-sama, kita bisa membangun masyarakat di mana suara-suara muda dihargai, dihormati, dan memiliki kekuatan untuk merubah dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.